welcome to my blog agushafidz.blogspot.com

Rabu, 25 Agustus 2010

Puasa Ramadhan dan Faedahnya

YuuuKKk PppUUUuaaAassssSaaAA......!!!!

حِلَّ لَكُمْلَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ
هُنَّ لِبَاسٌلَّكُمْوَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ
تَخْتانُونَأَنفُسَكُمْ فَتَابَعَلَيْكُمْوَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّوَابْتَغُواْ
مَا كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّىيَتَبَيَّنَلَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُمِنَ الْخَيْطِ
الأَسْوَدِمِنَ الْفَجْرِثُمَّ أَتِمُّواْ الصِّيَامَ إِلَى الَّليْلِ وَلاَتُبَاشِرُوهُنَّوَأَنتُمْ عَاكِفُونَ
فِيالْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُاللّهِ فَلاَتَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِلَعَلَّهُمْيَتَّقُونَ.
2/187. Dihalalkan bagimu pada malam puasa itu bercampur pada istrimu. Mereka pakaian bagimu dan kamu pakaian bagi mereka. ALLAH mengetahui bahwa kamu mengkhianati dirimu lalu DIA memberi tobat atasmu dan memaafkan kamu, maka kini gembirakanlah mereka dan carilah (kehamilan) yang ALLAH wajibkan atasmu. Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam waktu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam, dan jangan gembirakan mereka, dan kamu berukuf dalam Masjid-masjid. Itulah batas-batas hukum ALLAH, janganlah mendekatinya. Demikian ALLAH menerangkan Ayat-ayat-NYA bagi manusia semoga mereka menginsafi.


Ketentuan ALLAH mengenai wajib berpuasa pada siang hari Ramadhan telah kita bicarakan, begitupun wajib berpuasa selaku tebusan, hukuman, atau syarat bagi seseorang atas keadaan tertentu. Namun kewajiban itu adalah ibadah yang mengandung kebaikan bagi manusia secara biologis, psikologis, dan sosial, maka siapa yang melakukannya dengan sukarela berbentuk puasa sunnah di waktu senggang di luar yang diwajibkan tadi akan lebih baik baginya.


Suatu hal yang biasanya kurang mendapat perhatian dalam masyarakat ialah bahwa mereka, yang dalam bulan Ramadhan kebetulan sakit atau atas beban, berkewajiban mengganti puasa sebanyak yang tidak dilakukan dalam bulan itu pada hari-hari berikutnya. Golongan terbesar dalam hal ini ialah kaum perempuan yang pada umumnya menjalani masa haid setiap bulan begitu pula setiap Ramadhan. Hendaknya mereka ini langsung menggant ipuasa wajib yang ditinggalkan pada bulan Syawal yang biasanya dikenal dengan Puasa Enam hari.

Jadi Puasa Enam itu bukanlah puasa wajib tambahan tetapi pengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan, terutama oleh perempuan haid, yang seharusnya tidak ditunda terlalu lama hingga mudah terlupakan karena dipengaruhi situasi hidup dan alam lingkungan. Memenuhi kewajiban berpuasa apalagi disertai kesadaran dan ditambah dengan puasa sunnah memang sangat berfaedah yang antara lain secara ringkas dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Dalam Bidang Jasmani:

a. Dengan berpuasa, orang dapat mengatur, menjaga, danmerencanakan kesehatan tubuh sepanjang tahun, begitupun mencegah timbulnya berbagai penyakit yang bersumber dari makanan dan perut.Tentang ini Islam menganjurkan agar makanan hanyalah terdiri dari yang halal dan baik.

b. Dengan berpuasa, orang diajar bahkan mendidik diri untuk memakan dan meminum sajian seperlunya, tidak melahapnya sekenyang perut. Tentang ini Islam memperingatkan agar orang tidak rakus dan tamak, sementara Nabi memberikan contoh dengan makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang.

c. Dengan berpuasa, orang dipimpin membentuk keluarga sehat bahagia yang dipupuk dan dibesarkan menurut disiplin Sempurna dengan makan minum barang-barang halal dan baik. Tentang ini Alquran menyatakan orang beriman pasti lebih tinggi.


2. Dalam Bidang Pengetahuan:

d. Dengan berpuasa, orang dianjurkan ukuf di Masjid sembari memikirkan kebesaran ALLAH dengan memperhatikan kesempurnaan hukum yang terkandung dalam Alquran dan membandingkan dengan kejadian yang berlaku dalam kehidupan dan susunan semesta raya. Tentang ini ALLAH membuktikan Esa-NYA dan Kuasa-NYA.

e. Dengan berpuasa, orang diajar untuk mengetahui orbit dan rotasi Bumi dengan mana terwujud pergantian musim, siang malam, dan pembahagian waktu. Bahwa gerak semua benda angkasa begitupun massa dan gravitasinya adalah tersendiri masing-masingnya menurut ketentuan ALLAH. Tentang ini Alquran memperlihatkan kekeliruan teori yang disusun manusia.

f. Dengan berpuasa, orang dididik mencintai Alquran selaku Kitab Suci terakhir dalam Tatasurya ini serta diberi kesempatan agar lebih tekun menganalisa masing-masing Ayatnya yang semuanya logis tanpa kontradiksi bahkan memberikan pengetahuan baru yang selama ini belum disadari manusia. Tentang ini Alquran menyatakan kelengkapan isinya untuk peningkatan ilmu.

3. Dalam Bidang Rohani:

g. Dengan berpuasa, orang dididik menguasai diri agar sanggup menahan berbagai kehendak hati yang umumnya selalu Menuntut kepuasan duniawi tak pernah terpenuhi. Tentang ini ALLAH menyatakan bahwa semua yang ada di dunia kini hanyalah kelengkapan di mana terdapat ujian baik dan ujian buruk.

h. Dengan berpuasa, orang dibimbing kepada hidup praktis dan mempergunakan alam materi untuk kebutuhan yang diperlukan tanpa pemborosan bagi kesempurnaan hidup kini, terutama kehidupan abadi di Akhirat. Tentang ini Alquran menyatakan bahwa setiap diri bertanggungjawab dan diberi pembalasan.

i. Dengan berpuasa, orang diajar hidup mengenal kelemahan diri, bahwa tiada daya tanpa nikmat dan rahmat ALLAH, bahwa diri ini adalah satu dari sekian juta milyar manusia yang juga pernah merasa lapar.Tentang ini ALLAH memperlihatkan KebesaranNYA memberi makan seluruh manusia serta ternak yang mereka miliki begitupun semua makhluk yang berketurunan.


4. Dalam Bidang Ekonomi:

j. Dengan berpuasa, orang dididik hidup hemat teratur, makan minum pada waktu tertentu dengan menu yang direncanakan. Akan kecewalah mereka yang melaksanakan puasa tanpa kesadaran hingga menyajikan sajian berlebihan daripada hari-hari lainnya. ALLAH tidak menyukai orang yang suka berlebihan makanan.

k. Dengan berpuasa, orang diajar merencanakan perbelanjaan hidup keluarga untuk satu tahun, karena selama 11 bulan dia dapat berusaha keras memenuhi kebutuhan tetapi mempergunakannya selama 12 bulan karena kebanyakan waktu siang pada bulan Ramadhan dia pakai bersama keluarga untuk ukuf dalam Masjid. Tentang ini ternyata ALLAH menganjurkan orang libur selama Ramadhan.

l. Dengan berpuasa, orang dapat memahami bahwa dia tidak memerlukan libur mingguan yang oleh masyarakat luar Islam dipakai untuk pesta pora dengan sifat mubazir dan mungkar, bahwa biasanya tradisi itu menimbulkan keonaran dan keruntuhan ekonomi. ALLAH memperingatkan bahwa libur mingguan adalah tradisi keliru dan merugikan manusia ramai.

5. Dalam Bidang Masyarakat:

m. Dengan berpuasa, orang dididik santun pemurah terhadap mereka yang kekurangan, bahwa dia dapat merasakan betapa sulit keadaan mereka yang tidak berpunya sementara hidup senantiasa menuntut kebutuhan dari waktu ke waktu, hari demi hari.Tentang ini Alquran menyatakan orang-orang beriman adalah bersaudara dan agar saling membantu.

n. Dengan berpuasa, orang akan menyadari bahwa kekayaan materi bukanlah untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kesempurnaan hidup masyarakat ramai di mana dia menjadi warga yang tidak mungkin berlepas diri. Tentang ini ALLAH menyatakan manusia adalah satu umat di mana harus berlaku kesatuan hukum.

o. Dengan berpuasa, orang akan mengadakan hubungan sesama manusia tanpa memandang perbedaan tingkat sosial, antara si lemah dan si kuat, antara si miskin dan si kaya. Hal ini terlaksana sewaktu di Masjid siang hari Ramadhan dan waktu senja hari hendak berbuka puasa. ALLAH memperingatkan orang mengadakan hubungan horizontal agar masyarakatnya tidak jadi hina dan melarat.


6. Dalam bidang agama

p. Dengan berpuasa, orang dididik memahami bahwa hidup ini hanyalah sementara, penuh ujian dan cobaan bahkan seringkali berlaku kutukan atas kaum kafir pelanggar hukum ALLAH. Bahwa hidup sebenarnya ialah di Akhirat nanti di mana yang pernah hidup akan dihidupkan kembali untuk selamanya. Hal ini dinyatakan oleh Ayat 6/38, dan 29/64.

q. Dengan berpuasa, orang dapat mempertebal iman dalam dadanya bahwa ALLAH selalu bersamanya, membimbingnya kepada peradaban tinggi, dan mengabulkan doanya atas usaha sepenuh hati. Apapun kebaikan yang dia perbuat pasti dibalas setimpal dan dengan tambahan. Hal ini dinyatakan oleh Ayat 2/186, 3/139, dan 50/16.

r. Bahwa dengan berpuasa, orang dituntun agar sempat melahirkan keturunan sehat sempurna, berbudi tinggi, mematuhi hukum yang diredhai ALLAH selaku generasi penerus yang mengabdi kepada Pencipta Esa Kuasa. Hal ini dapat dipelajari dari berbagai Ayat Suci terutama Ayat 2/187, 2/205, 2/223, 32/8, 25/73, dan 25/74.



Puasa wajib ialah selama siang hari Ramadhan yaitu bulan kesembilansetiap tahun Qamariah. Kewajiban ini berlaku bagi kaum lelaki dan perempuan, diketahui dari Firman ALLAH yang artinya sebagai berikut:

أَيَّاماً مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضاً أَ
وْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَوَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ
طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنتَطَوَّعَ خَيْراً فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْإِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
2/184. Pada hari-hari berbilang, maka siapa yang sakit dari kamu atau atas beban, hitungannya pada hari-hari berikutnya, dan atas orang-orang yang menguatkan diri padanya ialah fidyah makanan orang miskin. Siapa yang menyanggupi dengan baik maka dia baik baginya. Kamu berpuasa itu baik bagimu jika kamu mengetahui.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى
لِّلنَّاسِوَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ
فَلْيَصُمْهُوَمَن كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ
وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
2/185. Bulan Ramadhan ialah diturunkan padanya Alquran, petunjuk bagi manusia dan keterangan tentang petunjuk serta garis pemisah. Siapa yang membuktikan dari kamu bulan itu (dengan ilmunya) hendaklah mempuasakannya.Dan siapa yang sakit atau atas beban, maka hitungannya pada hari-hari berikutnya. ALLAH menginginkan kemudahan padamu, tidak menginginkan kesulitan padamu, dan agar kamu menyempurnakan hitungan itu serta membesarkan ALLAH atas apa yang DIA tunjukkan padamu dan semoga kamu menghargai.

حِلَّ لَكُمْلَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ
هُنَّ لِبَاسٌلَّكُمْوَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ
تَخْتانُونَأَنفُسَكُمْ فَتَابَعَلَيْكُمْوَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّوَابْتَغُواْ
مَا كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّىيَتَبَيَّنَلَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُمِنَ الْخَيْطِ
الأَسْوَدِمِنَ الْفَجْرِثُمَّ أَتِمُّواْ الصِّيَامَ إِلَى الَّليْلِ وَلاَتُبَاشِرُوهُنَّوَأَنتُمْ عَاكِفُونَ
فِيالْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُاللّهِ فَلاَتَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِلَعَلَّهُمْيَتَّقُونَ
2/187. Dihalalkan bagimu pada malam puasa itu bercampur pada istrimu. Mereka pakaian bagimu dan kamupakaian bagi mereka. ALLAH mengetahaui bahwa kamu mengkhianati dirimu lalu DIA memberi tobat atasmu dan memaafkan kamu, maka kini gembirakanlah mereka dan carilah (kehamilan) yang ALLAH wajibkan atasmu. Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam waktu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam, dan jangan gembirakan mereka, dan kamu berukuf dalam Masjid-masjid. Itulah batas-batas hukum ALLAH, janganlah mendekatinya. Demikian ALLAH menerangkan Ayat-ayat-NYA bagi manusia semoga mereka menginsafi.

Rasanya pada ketiga Ayat Suci yang artinya dicantumkan di atas ini telah sempurna ketentuan wajib puasa bagi manusia dengan segala peraturan, tujuan, dan faedahnya. Namun semua itu membutuhkan analisa dengan pemikiran logis, di bawah ini kita sampaikan pokok-pokok seperlunya sesuai dengan kesadaran yang berlaku:

A. Alquran adalah Kitab Suci terakhir diturunkan ALLAH bagi tuntunan hidup seluruh manusia yang mendiami planet-planet dalam lingkungan Tatasurya ini. Dia diturunkan malam hari, dinyatakan pada Ayat 97/1, yaitu malam ketentuan waktu mana Bumi tepat berada di bawah transit planet Muntaha mengitari Surya. Ketika itu malekat turun bersama segala urusannya hingga pada Ayat44/3 dikatakan bahwa malam itu penuh barkah atau dibarkahi. Dalam sejarah tercatat bahwa malam Alquran diturunkan itu ialah pada bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ayat 2/185. Tuntunan hidup yang terkandung dalam Kitab itu terbagi pada tiga pokok penting yaitu petunjuk, keterangan tentang petunjuk, dan garis pemisah.

Petunjuk ialah hukum dan sikap hidup yang harus berlaku di antara manusia di segala tingkat dan keadaannya, ketentuannya mudah dapat difahami dan dihayati oleh semua orang. Halini disebut dengan Ayat Mukhamat pada Ayat 3/7. Sementara keterangan tentang petunjuk disebut dengan Ayat Mutasyabihat yaitu ketentuan-ketentuan hukum tentang segala sesuatu yang baru dapat difahami melalui penganalisaan logis tentang mana sangat diperlukan pengetahuan luas dan perhatian penuh. Hal ini disebut juga dengan "pemikiran" yang dijelaskan bagi para ilmuawan.

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ.
15/9. Bahwa KAMI menurunkan pemikiran, dan KAMI adalah penjaga baginya.

تَنزِيلٌ مِّنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
41/2. Turun dari ARRAHMAAN yang penyayang.

كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
41/3. Kitab yang dijelaskan Ayat-ayatnya Alquran berbahasa Arab untuk kaum yang berilmu.


Jadi, Ayat-ayat Mutasyabihat yang banyak terdapat dalamm Alquran sengaja ditujukan bagi para ilmuwan, memang wajarnya demikian, dan mereka inilah, selaku orang-orang penting dan pemimpin masyarakat, kemudiannya menjelaskan kepada orang banyak segala sesuatu ilmiah yang dalam Ayat 2/185 disebut dengan "keterangan tentang petunjuk".

Alquran juga mengandung "garis pemisah." yang pada Ayat 44/4 dimaksudkan "di dalamnya dipisahkan setiap urusan bijaksana", bahwa dalam Alquran itu dapat diketahui mana yang baik dan buruk, begitupun mana yang berfaedah dan merusak untuk dihayati dalam kehidupan berkelanjutan yang berujung pada Hari pembalasan di Akhirat nanti.

Jelaslah bahwa Alquran berisikan tuntunan logis bagi manusia dalam kehidupan, walaupun di antara Ayatnya disebut Mutasyabihat yang dapat diketahui maksudnya oleh orang-orang berilmu, namun Ayat Mukhamat yang mudah dapat difahami juga menjuruskan orang kepada berfikir logis untuk beroleh keinsyafan. Karena itulah Alquran diturunkan pada bulan Ramadhan yang pada siang harinya orang diwajibkan puasa yang juga menjuruskan orang kepada keinsyafan tentang hidup, termuat pada akhir Ayat 2/183 dan 2/187.


B. Kini timbul pertanyaan: Siapa saja di antara lelaki dan perempuan yang diwajibkan berpuasa Ramadhan itu? Jawabnya ialah:

1. Diwajibkan melakukan ibadah puasa adalah orang-orang beriman yaitu mendirikan Shalat dan hukum lainnya dalam Islam. Orang-orang yang tidak beragama Islam boleh melakukan puasa itu untuk keuntungan dirinynya secara psikologis dan biologis, tetapi tiada faedahnya bagi orang itu dalam perhitungan risiko dirinya di Akhirat nanti, kecuali sewaktu diatelah bertobat dan menganut Islam lalu melaksanakan hukum agama itu sebelum meninggal dunia. Tentang ini ALLAH menyatakan dalam Alquran yang artinya:

إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
2/131. Ketika TUHAN-nya berkata padanya: "Islamlah". Dia berkata"Aku Islam untuk TUHAN seluruh manusia."

وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ
يَابَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّوَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
2/132. Dan Ibrahim mewasiati anak-anaknya dengannya, begitupun Yakub (cucunya): "Hai anak-anakku, bahwa ALLAH telah memilih untukmu agamu itu, maka janganlah mati kecuali kamu orang-orang Islam."

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
3/85. Siapa yang mencari agama selain Islam, tidaklah akan diterima daripadanya,dan dia di Akhirat termasuk orang-orang merugi.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىأَنفُسِهِمْ
لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُالذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
39/53. Katakanlah: Hai hamba-hamba-KU yang boros atas dirinya, janganlah kecewa dari rahmat ALLAH.Bahwa ALLAH mengampuni dosa semuanya, bahwa DIA pengampun penyayang.

وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
39/54. "Dan kembalilah kepada TUHAN-mu dan Islamlah untuk-NYA sebelum siksaan datang padamu, kemudian kamu tidak akan ditolong."


2. Kalau Shalat diperintahkan kepada seluruh manusia, dinyatakan ALLAH pada Ayat 2/21, dengan mana mereka dinyatakan Islam dan melaksanakan semua hukum ALLAH, maka wajib puasa diperintahkan kepada orang-orang beriman, termuat pada Ayat 2/183. Jadi wajib Shalat lebih utama daripada wajib puasa. Syarat untuk jadi orang-orang beriman ialah menurut ketentuan ALLAH pada pada Ayat Suci yang artinya:

فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّىَ يُحَكِّمُوكَفِيمَا
شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجاً مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُواْ تَسْلِيماً
4/65. Demi TUHAN-mu, tidaklah mereka beriman hingga mereka meminta hukum padamu tentangyang bertumbuh di antara mereka, kemudian mereka tidak mendapatkan halangan dalam diri mereka tentang yang engkau laksanakan, dan mereka mengucapkan selamat dengan ke-Islaman.

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُوَرَسُولُهُ
أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْوَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالاً مُّبِيناً
33/36. Tiada bagi Mukminin dan tiada bagi Mukminah ketika ALLAH dan Rasul-NYA melaksanakan perintah bahwa bagi mereka ada pilihan dari urusan mereka. Dan siapa yang menyanggah ALLAHdan Rasul-NYA, sungguh dia sesat pada kesesatan nyata.

ALLAH bersumpah dengan DIRINYA bahwa orang-orang yang tidak mematuhi hukum yang tercantum dalam Alquran bukanlah orang-orang beriman. Jadi yang beriman pada Ayat 2/183 adalah mereka yang sepenuhnya mematuhi dan melaksanakan hukum Islam.


3. Kalau pada Ayat 4/43 orang-orang yang hilang ingatan dilarang mendirikan Shalat, sekalipun mereka beriman, demikian pula pada wajib puasa. Kalau orang sedang sakit masih diperintah melakukan Shalat sesanggupnya, maka wajib puasa tidak dikenakan pada orang itu tetapi harus menggantinya pada hari-hari sehatnya sesudah bulan Ramadhan, tercantum pada Ayat 2/185. Yang dimaksud hilang ingatan tadi bukanlah orang tidur pada siang hari Ramadhan tetapi orang-orang yang tidak berakal, tidak memahami bulan Ramadhan dan puasa, anak kecil dan orang edan atau gila. Orang sakit dilarang melakukan puasa Ramadhan yaitu jika puasanya akan menambah penyakitnya, tetapi dia wajib mengganti puasa yang ditinggalkannya sebanyak hari tertentu pada bulan sesudah Ramadhan ketika dia sudah sehat. Jika dia tidak sempat jadi sehat jadi sehat sampai pada hari kematiannya, maka ALLAH pengasih pengampun, tetapi jika dia berpura-pura sakit dan tidak mau mengganti jumlah puasa Ramadhan yang ditinggalkannya, maka ALLAH Maha Tahu dan sangat dalam balasan. Sebaliknya jika puasa tidak menambah penyakit pada orang itu maka diawajib puasa malah ibadah ini akan membaikkan kesehatannya biologis maupun psikologis, dinyatakan ALLAH pada Ayat 2/184.

4. Menurut Ayat 2/21 jo 4/43, orang-orang tua walaupun telah sangatlanjut usia masih diwajibkan melakukan Shalat asal saja dia tidak hilang ingatan atau pikun, tetapi dia boleh mengganti puasa Ramadhannya dengan memberi makan minimal seorang miskin, yaitu setiap hari puasa yang ditinggalkannya. Jika kebetulan dia tidak menyanggupi juga, maka ALLAH Mahatahu dan pemurah, tetapi kalau dia coba juga berpuasa Ramadhan bahkan akan lebih baik, biologis maupun psikologis.Ingatlah bahwa ALLAH menginginkan kemudahan dan kebaikan bagi manusia sendiri dengan kewajiban puasa itu, bukanlah DIA menginginkan kesulitan dan pemaksaan. DIA menginginkan kesehatan manusia dengan puasa, bukan menyebabkan penyakit pada manusia, dinyatakan ALLAH pada Ayat 2/184 dan 2/185. Jika terlihat tanda-tanda bahwa puasa itu mendatangkan keburukan atau penyakit bagi manusia, maka jangan salahkan puasa tetapi manusia itu sendiri yang tidak sempurna menjalankan wajib puasanya.


C. Istilah SAFAR biasanya diartikan orang dengan "perjalanan" padahal Alquran dengan beberapa Ayat Suci secara jelas menyatakan maksud istilah itu adalah BEBAN. Hal ini telah dibicarakan juga mengenai wajib Shalat. Tetapi untuk jelasnya di bawah ini kita tambahkan keterangan yang lebih terperinci.

1. Untuk "perjalanan" Alquran memberikan istilah SAIRU, SAYYAARAH, MASYYU, MASYSYAA-U, dan JUNUBU , bahkan juga memberikan istilah DHARABA FII, tercantum dalam Ayat 2/273, 3/156, 4/94, 4/101,5/106, dan 73/20. Jadi istilah SAFAR bukanlah berarti perjalanan tetapi BEBAN sehubungan dengan sangkut-pautnya dengan Ayat Suci lain.

2. Orang-orang yang tergolong 'ALAA SAFARIN, mengenai wajib puasa, yaitu orang-orang lemah fisik, bekerja berat, bertugas dimedan perang, perempuan yang sedang hamil tua, perempuan yang baru melahirkan dan menyusukan bayi, dan perempuan haid. Semua orang itu tidak tergolong pada orang sakit, tidak MARIIDHA atau MARDHAA.

a. Orang yang sedang lemah pisik karena baru sembuh darisakit, baik dia muda atau tua, lelaki atau perempuan, harus menunda puasa Ramadhannya pada hari-hari berikutnya jika dia sempat kuat kembali. Jika dia tetap lemah maka atasnya wajib memberi fidyah yaitu memberi makan seorang miskin untuk satu hari puasa Ramadhan yang diatinggalkan. Tetapi wajib Shalat tetap berlaku baginya. Orang lemah ini tidak termasuk pada SAFAR pada Ayat 4/43 dan 5/6.

b. Orang yang bekerja berat seperti dalam tambang, dalam laut, dan sebagainya, baik sifatnya insidentil atau untuk mencarikan kebutuhan hidup keluarganya, dan pekerjaan itu membtuhkan tenaga kuat dan besar, hendaklah menunda puasanya pada hari-hari sesudah Ramadhan sewaktu dia tidak kerja berat lagi atau sewaktu dia mendapat cuti. Dia wajib mengganti puasa Ramadhan yang dia tinggalkannya, tetapi jika dia senantiasa bekerja berat jadi kuli angkat barang-barang karena kemiskinan dan untuk menghidupi keluarganya, dia boleh membayar fidyah dengan memberi makan seorang miskin lain untuk masing-masing hari puasa Ramadhan yang dia tinggalkan, sementara wajib Shalat tetap berlaku baginya

0 komentar:

Posting Komentar