welcome to my blog agushafidz.blogspot.com

Minggu, 03 April 2011

Status Meningkat Semakin Banyak Wanita Merokok


Peningkatan status ekonomi dan politik pada kaum wanita mendorong kenaikan jumlah wanita perokok yang mengakibatkan mereka berisiko terserang penyakit dan meninggal dini beberapa dasawarsa ke depan.
Sebuah analisa di 74 negara menemukan bahwa kaum pria lima kali lebih mungkin merokok dibanding wanita di negara-negara dengan pemberdayaan perempuan yang lebih rendah seperti China, Indonesia, Pakistan, Arab Saudi dan Uganda.
Namun di negara-negara dengan pemberdayaan perempuan yang relatif tinggi seperti Australia, Kanada, Norwegia, Swedia, dan Amerika Serikat kesenjangan itu kecil dan jumlah wanita perokok hampir sebanyak pria.
Douglas Bettcher, direktur Inisiatif Bebas Tembakau Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan, penemuan itu menunjukkan perlunya pihak berwenang untuk bertindak cepat menekan laju merokok pada kaum wanita, terutama di negara miskin.
"Epidemi tambakau masih dalam tahap awal di banyak negara, tetapi diperkirakan memburuk," katanya dalam pernyataan bersama studi itu yang dipublikasikan dalam WHO Bulletin.
"Kebijakan pengendalian tembakau yang kuat seperti larangan iklan tembakau diperlukan untuk mencegah industri tembakau menyasar kaum wanita," katanya.
Tembakau membunuh hingga setengah penggunanya dan digambarkan WHO sebagai "salah satu ancaman kesehatan publik terbesar yang dihadapi dunia."
Kematian yang terkait dengan tembakau mencapai lebih dari lima juta orang per tahun, dan dapat meningkat hingga melampaui delapan juta orang pada 2030 jika tidak ada aksi untuk mengendalikan merokok, kata sejumlah ahli.
Studi itu memperkirakan bahwa pria merokok hampir lima kali lebih banyak dibanding perempuan di seluruh dunia, tetapi rasio prevalensi merokok wanita terhadap pria berbeda secara drastis.
Contohnya, di China, 61 persen pria dilaporkan menjadi perokok, dibandingkan dengan 4,2 persen wanita, sedangkan di banyak negara kaya jumlah pria dan wanita perokok hampir sama.
Pemberdayaan perempuan diukur oleh Program Pembangunan PBB dengan menggunakan data seperti keterwakilan di parlemen, hak memberikan suara dan membandingkan pendapatan pria dan wanita.
"Studi kami membuat kasus yang kuat untuk mengimplementasikan aktivitas pengendalian tembakau khusus gender...seperti meningkatkan pajak tembakau, meningkatkan grafik peringatan kesehatan, peraturan bebas rokok, serta larangan promosi dan iklan," kata Geoffrey Fong dari Universitas Waterloo di Ontario, kanada, yang memimpin penelitian itu.
Wakilnya Sara Hitchman mengatakan, pihak berwenang perlu melihat dari dekat "cara-cara industri tembakau memanfaatkan perubahaan sosial untuk menyasar kaum wanita, seperti memasarkan rokok kepada wanita sebagai simpol emansipasi."
Kedua penulis itu mengatakan langkah yang bermafaat adalah memantau bagaimana kebijakan harga dan pajak mempengaruhi penyerapan rokok pada wanita di negara-negara tempat tambakau tidak banyak digunakan oleh mereka.
"Penelitian lebih lanjut terhadap pola penyerapan rokok dapat membantu pemerintah mengambil lebih banyak langkah efektif dan mengurangi laju merokok pada kaum wanita pada masa depan," kata Hitcman.

MAROON 5 TOLAK DISPONSORI ROKOK


Maroon 5 Tolak Disponsori Rokok PDF Print
Tuesday, 01 March 2011
GRUP band asal Los Angeles, Maroon 5, menolak konser mereka disponsori produk rokok. Konser musik dengan dukungan produk rokok dianggap dapat merusak citra karena merupakan kampanye negatif.
Direktur Pemasaran Velvet Production Triadi Noor mengatakan, artis atau grup band di luar negeri memiliki alasan khusus konser mereka tidak didukung produk rokok. ”Manajemen artis di luar negeri ingin konser mereka bersih dari produk rokok,” ungkapnya kemarin. Pengakuan Maroon 5 ini mencuat setelah menerima 180 surat dari Change.org yang memberi tahu bahwa konsernya di Jakarta pada 27 April mendatang disponsori produsen rokok.
Manajemen Maroon 5 tidak pernah tahu jika ada perjanjian antara pihaknya dengan produsen rokok dalam konsernya di Jakarta. Karena itu, setelah mengetahui ada produsen rokok, manajemen Maroon 5 pun langsung mengirimkan keberatan ke pihak Javamusikindo. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, promotor Javamusikindo, Adri Subono, masih enggan untuk dimintai konfirmasi. (isfari hikmat/ sofian dwi)

Perkembangan Teknologi Internet Di Indonesia


Teknologi Informasi semakin maju, menghapus batas Negara serta budaya. Tak terkecuali bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Meskipun penetrasi telepon masih belum sepenuhnya menjangkau saudara – saudara kita di seluruh penjuru Tanah Air, namun harus diakui gelombang penetrasi internet sudah sedemikian dashatnya. Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), rata–rata pertumbuhan internet di Indonesia mencapai 25 persen–40 persen per tahun. Di tahun 2008 ini pengguna internet Indonesia diperkirakan 27 juta.
Penggunaan internet dari tahun ke tahun akan semakin membludak seiring dengan semakin banyaknya akses poin internet seperti warnet, Wi-Fi di pusat-pusat keramaian, 3G, HSDPA dan lain-lain. Bahkan, bukannya tak mungkin jika proyek Palapa Ring sukses, bakal tersedia bahdwidth Internet bagi 40.000 desa. Harus diakui, teknologi informasi bias menjadi pisau bermata dua. Aksesnya yang begitu besar mampu menyediakan beragam informasi, tanpa terkecuali pornografi dan kekerasan. Namun bila dimanfaatkan dengan baik, teknologi informasi bisa menjadi saluran yang dahsyat untuk mendapatkan dan menyampaikan beragam informasi pengetahuan demi kemaslahatan umat manusia.
Ada beberapa unsure yang bisa menjadi fokus dalam pemerataan akses informasi dan Internet bagi daerah-daerah di seluruh Indonesia. Diantaranya adalah e-ducation (pendidikan), dan e-conomy (ekonomi) yang dapat mengurangi gap teknologi komunikasi dan informasi antara pedesaan dan perkotaan.